0

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Keindahan adalah sebuah rasa indah terhadap sesuatu yang dilihat dan elok dipandang dirasakan dan diresapi serta ditanggapi oleh alat indra yang diolah oleh otak sehingga hal tersebut menjadi hal yang indah. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. Sehingga Pengalaman “keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Sebagian besar keindahan berasal dari indra penglihatan yang notabene adalah pengalaman subyektif, muncul istilah beauty is in the eye of the beholder atau “keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.
Keindahan terkait pada perasaan emosional manusia. Manusia bebas menentukan apakah hal ini menurut dirinya indah tetapi tidak bisa memaksakan orang lain untuk mengatakan bahwa hal itu adalah sesuatu yang indah. Tidak ada sekat pembatas bagi setiap manusia untuk menentukan keindahan.Alam ciptaan Tuhan dengan padang rumput hijau,gunung yang menjulang tinggi dikelilingi oleh pepohonan rindang dilengkapi dengan danau yang berisi air jernih adalah anugrah yang luar biasa yang dimiliki bumi. Begitu juga dengan padang pasir gersang, kota mati, kota bekas perperangan, atau tempat kekerasan lainnya merupakan anugrah Tuhan. Dua hal ini tidak bisa menyamakan satu pikirin dua umat manusia, seseorang akan mengatakan bahwa padang rumput yang  hijau adalah sebuah keindahan, pendapat ini belum tentu diterima oleh yang lain yang mengatakan bahwa kota mati dan kota bekas perperangan adalah hal yang paling indah.
Keindahan adalah sebuah konsep abstrak, nilai-nilai keindahan didapat dan diserap dimana saja. Dinilai dari sebuah kesenian, karya, kekuatan, norma, adat dan tradisi maupun kecerdasan intelektual atau yang lainnya memiliki nilai-nilai keindahan tersendiri.Jadi, nilai keindahan itu tersendiri tidak terikat pada sebuah lukisan dengan grafis yang luar biasa atau pemandangan yang mengagumkan.Semua hal yang ada disekitar kita memiliki nilai-nilai keindahan tersendiri untuk mendefinisikannya.
Estetika adalah  ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.Dengan mengemukan dua nilai vatal dalam sebuah keindahan yaitu nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik setiap orang dengan profesi dan pandangan yang berbeda memiliki perbedaan yang mendasar menangkap dua unsur nilai keindahan ini.
Seorang seniman profesional akan menilai lukisan yang acak-acakan yang abstrak bahkan tidak terdefinisi sama sekali bentuk lukisannya dapat memahami makna dari lukisan itu dibandingkan dengan orang awam yang hanya melihat bahwa lukisan itu hanya sebuah lukisan acak-acakkan. Kemampuan untuk memahami makna dan nilai-nilai inilah yang dinamakan kontemplasi.Jadi,setiap manusia berbeda untuk menyatakan,mersakan atau menikmati sesuatu yang indah dikenal dengan istilah Ekstansi.
Untuk menciptakan sesuatu yang indah maka seseorang memerlukan sebuah ide, gagasan, pemikiran bahkan ilham yang luar biasa untuk mencitpakan keindahan. Untuk mendapatkan hal-hal seperti ini adalah dengan mencari inspirasi dimana dan kapan untuk mendapatkannya. Banyak sekali seniman yang handal yang mampu menciptakan karya-karya yang luar biasa memperoleh ide dari perenungan beberapa saat bahkan membutuhkan waktu yang lama sehingga muncul teori renungan. 
·       Teori renungan terdiri dari :
1.    Teori Pengungkapan  :  Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris;
2.    Teori Metafisik   : Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya;
3.    Teori Psikologis   : Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam permainan y menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
Kemudian teori renungan ini dilengkapi dengan teori keserasian untuk menciptakan karya yang luar biasa agar terjadinya keseimbangan pada karya yang diciptkan
·       Teori-teori keserasian :
1.    Teori Objectif dan Teori Subjectif  :  Teori Objectif menyatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan.Pendukung teori objectif salah satunya adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry;
2.    Teori Perimbangan :    Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.

Sumber :


0

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


Sebagai makhluk Tuhan yang terlahir didunia. Setiap manusia telah mempunyai Lauh Mahfuznya buku catatan kehidupan manusia.Tuhan telah mengatur 3 hal dasar manusia yaitu Rezeki, Jodoh , dan Kematian. Untuk itu setiap manusia yang diberi nafas kehidupan oleh-Nya harus mempunyai Tujuan hidup yang layak.
Pandangan Hidup manusia terdiri dari tiga macam yaitu;
·       Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
·       Pandangan hidup yang berasal dari ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
·       Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Sementara itu untuk pandangan hidup seorang muslim salah satunya adalah untuk mencari keridhaan Allah baik itu didunia maupun diakhirat.Sebagaimana firman Allah:

 وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِـغَاءَ مَرْضَاةِ اللهِ وَاللهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ ,

arti­nya : “Dan di an­tara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Pe­nyan­tun kepada hamba-hamba-Nya”(QS. 2 Al Baqarah : 207)
Ridha Allah hanya akan didapat oleh seorang muslim jika ia benar-benar ikhlas dalam menjalani kehidupan karena Allah. Indikator ridha Allah juga dapat dilihat dari dimensi horizontal, Nabi bersabda : “Bahwa ridha Allah ada bersama ridha kedua orang tua, dan murka Allah ada bersama murka kedua orang tua”.
Pandangan hidup sering juga diartikan sebagai ideologi. Ideologi adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.Ideologi harus ditanamkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Walau ada ideologi yang merugikan dan ideologi yang mensejahterakan rakyat. Tiap ideologi mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri tergantung pada pemakaian ideologinya sendiri.
Pandangan hidup juga bisa diartikan sebagai cita-cita,yaitu keingin kita untuk mejadi apa dimasa depan,berusaha untuk mewujudkannya dan menjadi kan ia real seperti apa yang diinginkan.Contoh cita-cita adalah saat anak kecil mengatakan ia ingin menjadi pilot, dokter, guru, astronot sehingga ia berusaha untuk menggapai mimpinya.
Selain ada juga istilah yang dikenal dengan Kebajikan yaitu pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral.Kebajikan atau kebaikan atau perbua buatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik.
Usaha/perjuangan
Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
Keyakinan dan Kebenaran
Keyakinan adalahsuatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar.
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu aliran naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah laku dan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak  menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif.

Sumber :


0

MANUSIA DAN KEADILAN


Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki itu “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.
Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hukum.
Berbicara keadilan,ideologi bangsa kita yaitu pancasila mencantumkan makna keadilan ini dalam sila kelima yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” ini artinya bahwa rakyat Indonesia adalah rakyat yang berlandaskan asas keadilan. Namun, fakta berbicara lain tentang keadilan ini. Hanya menjadi gambaran-gambaran seperti photo-photo lama yang hanya bisa diucap dimulut. Sebagai manusia pancasila menuntut kita untuk berlaku adil. Adil dalam hal apapun itu adil dalam berbagi tugas, adil dalam penyelesaian masalah, adil dalam permainan, dan adil dalam pembagian hasil.

Kejujuran
Kejujuran adalah saat kita berbicara benar, bicara secara objektif, bicara apa adanya tanpa adanya embel-embel atau tambahan walaupun sedikit, bicara apa yang kita lihat dan apa kita rasakan.Manusia tidak diciptakan untuk berbohong, kejujuran adalah unsur kehidupan yang paling penting untuk menciptkan keharmonisan. Hidup dengan nuansa kejujuran tidak akan menimbulkan perselisihan dan menimbulkan hidup yang harmonis.

Kecurangan
Adalah kebalikan dari kejujuran,melakukan sesuatu yang menyalahi aturan, mengatakan hal yang tidak sebenarnya hanya untuk kepentingan sendiri.Kecurangan tidak jauh bedanya dengan kebohongan sama-sama hal yang baling dibenci dan dilaknati oleh Tuhan. Hidup siapa yang akan tenang dan damai jika kecurang tumbuh dan hidup ditengah-tengah masyarakat rasa curiga saling menghantui. Selain merugikan diri sendiri dan masyarakat kecurangan berakibat fatal untuk kehidupan diakhirat.

Perhitungan (Hisab) dan Pembalasan
Setelah membahasa dua hal yang memiliki perbedaan dasar diatas.Masing-masing dari keduanya akan ada masa dimana semuanya diadili secara adil.Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka. dan di neraka inilah segala perbuatan jahat manusia di dunia akan di balas sesuai dengan banyaknya kejahatan mereka didunia.

Pencemaran Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika Ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitamya adalah suatu kebanggaan batin yang tak temilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pnbadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.

Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang. yaitu siksaan di neraka.

Sumber :


 
Copyright © RPPB61294